Fakta Menarik Kota Surakarta


1. Punya dua nama, Solo dan Surakarta

Kota Solo ialah Kota yang menyandang dua nama dimana nama tersebut sama digunakan, merupakan Solo serta Surakarta. Sejarah Kota Solo dimulai ketika Keraton Kartosuro mengalami kehancuran akibat serbuan pemberontak Kerajaan Mataram. Raja pada saat itu, Pakubuwana II, memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari lokasi baru dengan tujuan menjadi pusat pemerintahan yang baru.
 
Setelah diberi tiga rekomendasi, Pakubuwana II pun memilih Sala sebagai lokasi pindahnya pusat pemerintahan dan menamainya dengan sebutan Surakarta Hadiningrat. Hingga pada akhirnya, 17 Februari 1745, pusat pemerintahan Kerajaan dipindahkan ke Surakarta dan pada tanggal tersebut pula dijadikan sebagai hari jadi Kota Solo.

2. Tradisi unik Kota Solo

Ini alasan mengapa Solo dijuluki kota budaya, karena mereka masih memegang tradisi sangat kuat. (Foto: Shutterstock)



Pada dasarnya Solo memang merupakan kota yang sarat akan budaya. Namun satu tradisi unik yang masih dilakukan hingga saat ini adalah Kirab Pusaka Satu Suro. Tradisi ini diselenggarakan oleh Keraton Solo serta Puro Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Suro dengan tujuan merayakan tahun baru Jawa yaitu Satu Suro.
 
Dalam upacara ini, Keraton Solo dan Puro Mangkunegaran akan melakukan kirab atau membawa keliling pusaka- pusaka yang dipercaya mempunyai daya magis. Pusaka tersebut dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana Jawi Jangkep. Tidak hanya itu, dalam tradisi ini juga membawa serta kerbau sakral yang hanya ada di Solo yaitu Kebo Bule yang dipercaya sebagai jelmaan Kyai Selamet.
 
Kebo Bule memang terkenal dihormati di kalangan masyarakat Solo bahkan ketika Kebo Bule ini mengeluarkan kotoran, maka orang akan saling berebutan untuk mendapatkan kotoran tersebut. Konon, kotoran itu bisa membawa berkah. Upacara ini menempuh jarak kurang lebih sejauh 3 km yakni dimulai dari Keraton – Alun-alun Utara – Gladak – Jl. Mayor Kusmanto – Jl. Kapten Mulyadi – Jl. Veteran – Jl. Yos Sudarso – Jl. Slamet Riyadi – Gladak kemudian kembali ke Keraton lagi.

3. Solo Punya Pasar Barang Antik yag Unik

Di Solo kamu bisa menemukan pasar yang menjual barang-barang antik, yaitu Triwindu. (Foto: Shutterstock)



Kalau kamu berkunjung ke Kota Solo, kamu wajib menyambangi pasar barang antik yang bernama Triwindu. Pasar ini berlokasi di Jl. Diponegoro, Ngarsopuro, Banjarsari, Keprabon, Banjarsari, Kota Surakarta.
 
Dikenal sebagai Pasar Barang Antik paling disegani, Pasar Triwindu menawarkan berbagai jenis barang antik seperti lampu kuno untuk menghiasi rumah kamu, lukisan diatas kaca bergambar karakter wayang yang unik, ukiran kayu bergambar wayang yang biasa disebut Blawong, koper dengan gaya vintage, berbagai macam patung, telepon bekas peninggalan beberapa dekade silam, bahkan sampai poster iklan yang pernah populer pada masanya dijual di sini.
 
Kalau kamu mau mampir ke Triwindu, sebaiknya datang pada hari Sabtu, karena ketika kamu menghabiskan waktu berbelanja di siang hari, pada malam harinya di tempat yang sama menggelar ‘pasar kaget’ yang tidak kalah menggiurkan. Kalau beruntung, kamu juga bisa melihat pagelaran seni yang dilaksanakan di pelataran Triwindu.

4. Solo punya motif batik andalan

Ada dua batik khas Solo, motif Parang Kusumo dan Truntum. (Foto: Shutterstock)



Setiap daerah biasanya memiliki keunikan tersendiri akan motif batiknya. Sebagai contoh, jika Cirebon mempunyai motif mega mendungnya, Solo memiliki dua motif andalan yang di antaranya paling populer merupakan Parang Kusumo dan Truntum.
 
Batik Truntum identik dengan motif bunga kecil-kecil yang membentuk sebuah pola besar. Sedangkan Parang Kusumo dikenal sebagai batik yang biasa dipakai golongan bangsawan Solo. Ciri dari batik ini yaitu lajur motif diagonal yang dilukis dari bawah ke atas yang menandakan bahwa pemakainya masih berasal dari keturunan raja.

5. Terdapat kereta uap

Kamu mau cari kereta uap? Cuma Solo yang punya! (Foto: Shutterstock)



Sebelum saat ini berjalan menggunakan listrik, kereta pada zaman dahulu masih berbahan bakar uap dan batu bara. Seiring berjalannya waktu, kereta tersebut lenyap ditelan zaman. Tapi, Solo masih menyimpan kereta tersebut dan masih berfungsi hingga saat ini.
 
Kereta ini disebut Sepur Kluthuk Jaladara. Lokomotif buatan Jerman pada 1896 ini masih aktif beroperasi sebagai sepur wisata dan uniknya, kereta ini melintasi tengah kota Solo sehingga diantara gedung-gedung modern yang menjulang, masih ada unsur peninggalan yang otentik yaitu kereta uap ini.

6. Studio rekaman pertama di Indonesia

Studio Lokananta adalah studi pertama yang dimiliki Indonesia. (Foto: Shutterstock)



Dunia musik Indonesia mungkin tidak akan berkembang jika tidak ada kota Solo. Pasalnya, di kota kecil ini, studio rekaman pertama di Indonesia dibangun yaitu Lokananta. Sejak berdirinya pada tanggal 29 Oktober 1956, Lokananta mempunyai dua tugas besar, yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette audio.
 
Salah satu musisi kondang yang pernah melakukan rekaman di sini adalah Maliq & D’essentials. Konon katanya, kualitas rekaman di Lokananta hampir setara dengan studio Abbey Road yang ada di Inggris dan menjadi lokasi rekaman band ternama The Beatles.
 
Meski saat ini sudah jarang digunakan untuk rekaman, kamu masih bisa berkunjung ke sini dan melihat langsung studionya. Tidak hanya itu, kamu juga bisa melihat banyak piringan hitam yang masih awet dijaga di sini.

7. Terkenal akan kulinernya

Kamu akan betah kalau ke Solo, karena kulinernya enak-enak! (Foto: Shutterstock)



Selain sarat akan budayanya, kota Solo juga terkenal akan kulinernya yang sangat lezat dan berbagai macam. Sebut saja tahu kupat, jenang lemu, nasi liwet, dan hik. Kuliner tersebut akan banyak kamu temui di pinggir jalan kalau kamu berkunjung ke kota Solo.
 
Selain enak, kuliner tersebut pun terkenal akan harganya yang tidak membuat kantong kering. Tidak hanya itu, kota Solo juga mempunyai serabi yang khas yaitu serabi Notosuman. Serabi di solo agak berbeda dengan serabi yang ada di daerah lain seperti Jawa Barat. Jika di Jawa Barat serabi identik dengan rasa gurihnya, serabi di Solo kuat akan rasa manisnya.